Potensi Gunung Agung Meletus Makin Tinggi, Siapkan Hal Ini Untuk Antisipasi Hal Buruk!

Gunung Agung terus menunjukkan peningkatan aktivitas sejak statusnya berubah menjadi Siaga (Level III) pada 18 September lalu.

Bahkan informasi terkini disebutkan bahwa magma sudah naik ke permukaan. Magma sendiri adalah cairan ultra panas yang berada di kawah gunung.

Tak hanya itu, gempa vulkanik dalam dan dangkal pun terus terjadi. Pemukiman warga di lereng gunung tertinggi di Bali ini pun terancam.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Sutopo Purwo Nugroho pun mengatakan adanya peningkatan aktivitas yang tinggi.

“Ada proses pergerakan magma yang mendorong permukaan dan meruntuhkan batuan yang menyumbatnya di jarak 5 kilometer di bawah permukaan bumi. Namun status Gunung Agung belum berubah, masih Siaga (Level III),” ujar Sutopo melalui pesan WhatsApp yang diterima di Denpasar, Kamis (21/9/2017).

Diprediksi frekuensi gempa akan terus mengalami peningkatan hingga ke depan.

Dari hasil pemantauan, pergerakan magma sudah terjadi di sekitar jarak 5 kilometer di bawah permukaan laut .

Tenda untuk pengungsi akibat erupsi Gunung Agung telah berdiri di pos pengungsian di Kabupaten Buleleng, Bali, Kamis (21/9/2017) siang.

Tenda untuk pengungsi akibat erupsi Gunung Agung telah berdiri di pos pengungsian di Kabupaten Buleleng, Bali, Kamis (21/9/2017) siang. (Repro/KompasTV)

Disebutkan pula bahwa dalam energi gunung berapi terkandung uap dan gas yang berfungsi mendobrak material yang berada di atasnya.

Untuk hal ini petugas hanya bisa membaca tanda-tanda namun tidak bisa menebak secara pasti kapan akan terjadi dobrakan atau letusan.

Energi yang dihasilkan dari aktivitas magma di bawah permukaan Gunung Agung demikian besar.

Itu bisa diprediksi dari jarak waktu letusan yang cukup lama, yakni selang 54 tahun dari waktu terjadinya letusan terakhir pada tahun 1963.

Setelah mengetahui hal ini, penduduk di lereng gunung atau yang berada di zona bahaya pun kini diimbau untuk segera mengungsi untuk mengantisipasi hal buruk.

Adapun persiapan tambahan yang perlu dilakukan masing-masing individu atau warga yang tinggal di sekitar Gunung Agung.

Tribun Bali melansir dari berbagai sumber tentang apa saja peralatan yang dibutuhkan untuk menghadapi gunung meletus. Sebelum Gunung Api Meletus

1. Kenali tanda-tanda, karakter dan ancamannya
2. Ajak keluarga, masyarakat untuk menghindari daerah berbahaya, seperti lereng gunung, lembah, bantaran sungai (tukad) dan kawasan lain yang mungkin dialiri lahar.
3. Mengetahui peta jalur pengungsian yang telah tersedia kebutuhan dasar (air, tempat tidur, mck, dapur umum) dan lain sebagainya.