Kepolisian di Nunukan, Kalimantan Utara, yang berbatasan langsung dengan Malaysia, meningkatkan patroli. Ini untuk mengantisipasi kemungkinan masuknya pengungsi Rohingya.
"Memang, di perbatasan perairan, ada peningkatan kewaspadaan ya. Karena memang isu terkini, soal pengungsi Rohingya. Bukan tidak mungkin, Nunukan jadi jalur masuk pengungsi," kata Kapolres Nunukan AKBP Jepri Yuniardi, kepada merdeka.com, Kamis (7/9).
Wilayah utara Kalimantan memiliki sederetan peristiwa terdamparnya warga asing. Seperti nelayan asal Filipina, yang pernah terdampar di Bulungan.
"Di Nunukan juga dulu pernah warga asing dari Filipina terdampar. Dari kejadian itu, seperti yang saya bilang tadi, tidak menutup kemungkinan pengungsi Rohingya masuk ke Kalimantan Utara, salah satunya di Nunukan," ucapnya.
Dia menuturkan, kemungkinan masuknya pengungsi Rohingya juga sudah dibahas di rapat Muspida Pemkab Nunukan. "Semua pihak, siap menangani giat kemanusiaan, kalau pengungsi Rohingya masuk ke Nunukan," tambahnya.
Peningkatan patroli juga untuk meminimalisir masuknya militan Maute dari Marawi, Filipina yang semakin terdesak akibat gempuran militer.
"Tempo hari kan, kita waspadai militan yang kabur dari Marawi. Tapi kan ini karena konflik bersenjata. Kalau Rohingya ini, karena alasan kemanusiaan, isu terkini masyarakat luas," sebut Jepri.