Setelah Ransomware WannaCry Kini Giliran Petya Yang Menggemparkan Dunia, Lihat Penjelasannya

icara tentang virus komputer pasti tidak akan ada habisnya. Pasalnya virus komputer dibuat oleh orang yang tidak bertanggung jawab sebagai pembawa keuntungan ataupun sengaja untuk membuat kerusakan. Sekarang ini ada informasi tentang virus Ransomware. Ransomware sendiri merupakan virus yang menakutkan dan bisa merugikan perusahaan ataupun perorangan.  Apa Itu Ransomware?  Menurut Wikipedia Perangkat pemeras (ransomware) adalah jenis perangkat perusak yang dirancang untuk menghalangi akses kepada sistem komputer atau data hingga tebusan dibayar. Jenis yang sederhana bekerja dengan mengunci sistem dengan cara yang tidak sulit untuk ditangani oleh orang yang ahli, sedangkan jenis yang lebih canggih akan mengenkripsi berkas sehingga tidak dapat diakses. Serangan perangkat pemeras umumnya dilakukan melalui Trojan yang disamarkan sebagai berkas yang sahih.  Sebelumnya ada serangan yang sangat mengejutkan dari virus ransomware ini yaitu Virus RansomWare Wannacry. Virus ini akan meminta tebusan kepada pengguna yang filenya terserang virus ini. Tebusan yang diminta pun cukup menggiurkan yaitu senilai $300 – $400 atau kalau di rupiahkan sebesar 3,9 juta – 5,2 juta. (kurs dollar 13 ribu). Serangan ini terjadi pada mei 2017 tepatnya tanggal 12 – 15.  Beberapa sumber meyakini bahwa virus ransomware WannaCry ini menggunakan Exploit EternalBlue yang dikembangkan oleh Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat atau NSA untuk menyerang komputer yang menjalankan sistem operasi Microsoft Windows.  Dampak Seragan Ransomware!  Serangan ini mengenai Telefónica dan beberapa perusahaan besar lainnya di Spanyol, serta sebagai dari National Health Service (NHS), FedEx dan Deutsche Bahn. Sasaran lain di setidaknya 99 negara juga melaporkan penyerangan sekitar waktu yang sama. Lebih dari 1.000 komputer di Kementerian Urusan Dalam Negeri Rusia, Kementerian Darurat Rusia dan perusahaan telekomunikasi Rusia MegaFon, telah dilaporkan terinfeksi.  Meskipun tambalan untuk mengatasi kerentanan ini telah dikeluarkan pada tanggal 14 Maret 2017, keterlambatan dalam penerapan pembaruan keamanan membuat beberapa pengguna dan organisasi tetap dalam kondisi rentan. Di Indonesia, perangkat ini menyerang sejumlah komputer di berbagai rumah sakit umum dengan permintaan uang tebusan Rp 4.000.000 untuk mengembalikan komputer ke sediakala.  Sekarang ada berita terbaru lagi yaitu Virus Ransomware terbaru sekarang sudah mulai menginfeksi beberapa komputer diseluruh dunia. Virus ini dikenal dengan sebutan Ransomware Petya. Ransomware Petya diperkirakan lebih ganas dari virus yang sebelumnya yaitu Ransomware WannaCry.  Ransomware Petya menggemparkan dunia. Bagaimana tidak, ransomware jahat ini diketahui telah menjangkiti ratusan ribu komputer di 64 negara dalam waktu beberapa hari saja.  Bermula di Ukraina, ransomware yang menyerang celah keamanan Windows ini kini menyebar ke seluruh Eropa, terutama Prancis, Inggris, hingga Asia Selatan, khususnya India dan Pakistan.  Berdasarkan pantauan online, sudah lebih dari 250 ribu komputer terinfeksi ransomware Petya dan diperkirakan jumlah komputer yang terserang akan terus bertambah seiring dengan berakhirnya libur musim panas dan Lebaran di sejumlah negara, termasuk Indonesia dan Malaysia. Tapi ada untungnya untuk Indonesia karena, serangan virus ransomware ini bertepatan dengan libur hari raya idul fitri jadi banyak kantor yang tidal beraktifitas.  Untuk mengantisipasi agar tidak terinfeksi serangan ransomware Petya, Id-SIRTII (Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure) memberikan sejumlah tips untuk menghindari Petya.  Disebutkan oleh Wakil Ketua Id-SIRTII Bisyron Wahyudi, seperti pada WannaCry, pencegahan utama yang bisa dilakukan adalah melakukan back up data.  “Back up, back up, dan back up dilaksanakan secara rutin atau otomatis. Satu atau dua back up tidaklah cukup, melainkan harus ada back up ketiga yang terpisah dari sistem yang hendak di-back up,” kata Bisyron dalam konferensi pers mengenai pencegahan ransomware Petya di Jakarta
Bicara tentang virus komputer pasti tidak akan ada habisnya. Pasalnya virus komputer dibuat oleh orang yang tidak bertanggung jawab sebagai pembawa keuntungan ataupun sengaja untuk membuat kerusakan. Sekarang ini ada informasi tentang virus Ransomware. Ransomware sendiri merupakan virus yang menakutkan dan bisa merugikan perusahaan ataupun perorangan.

Apa Itu Ransomware?

Menurut Wikipedia Perangkat pemeras (ransomware) adalah jenis perangkat perusak yang dirancang untuk menghalangi akses kepada sistem komputer atau data hingga tebusan dibayar. Jenis yang sederhana bekerja dengan mengunci sistem dengan cara yang tidak sulit untuk ditangani oleh orang yang ahli, sedangkan jenis yang lebih canggih akan mengenkripsi berkas sehingga tidak dapat diakses. Serangan perangkat pemeras umumnya dilakukan melalui Trojan yang disamarkan sebagai berkas yang sahih.

Sebelumnya ada serangan yang sangat mengejutkan dari virus ransomware ini yaitu Virus RansomWare Wannacry. Virus ini akan meminta tebusan kepada pengguna yang filenya terserang virus ini. Tebusan yang diminta pun cukup menggiurkan yaitu senilai $300 – $400 atau kalau di rupiahkan sebesar 3,9 juta – 5,2 juta. (kurs dollar 13 ribu). Serangan ini terjadi pada mei 2017 tepatnya tanggal 12 – 15.

Beberapa sumber meyakini bahwa virus ransomware WannaCry ini menggunakan Exploit EternalBlue yang dikembangkan oleh Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat atau NSA untuk menyerang komputer yang menjalankan sistem operasi Microsoft Windows.

Dampak Seragan Ransomware!

Serangan ini mengenai Telefónica dan beberapa perusahaan besar lainnya di Spanyol, serta sebagai dari National Health Service (NHS), FedEx dan Deutsche Bahn. Sasaran lain di setidaknya 99 negara juga melaporkan penyerangan sekitar waktu yang sama. Lebih dari 1.000 komputer di Kementerian Urusan Dalam Negeri Rusia, Kementerian Darurat Rusia dan perusahaan telekomunikasi Rusia MegaFon, telah dilaporkan terinfeksi.

Meskipun tambalan untuk mengatasi kerentanan ini telah dikeluarkan pada tanggal 14 Maret 2017, keterlambatan dalam penerapan pembaruan keamanan membuat beberapa pengguna dan organisasi tetap dalam kondisi rentan. Di Indonesia, perangkat ini menyerang sejumlah komputer di berbagai rumah sakit umum dengan permintaan uang tebusan Rp 4.000.000 untuk mengembalikan komputer ke sediakala.

Sekarang ada berita terbaru lagi yaitu Virus Ransomware terbaru sekarang sudah mulai menginfeksi beberapa komputer diseluruh dunia. Virus ini dikenal dengan sebutan Ransomware Petya. Ransomware Petya diperkirakan lebih ganas dari virus yang sebelumnya yaitu Ransomware WannaCry.

Ransomware Petya menggemparkan dunia. Bagaimana tidak, ransomware jahat ini diketahui telah menjangkiti ratusan ribu komputer di 64 negara dalam waktu beberapa hari saja.

Bermula di Ukraina, ransomware yang menyerang celah keamanan Windows ini kini menyebar ke seluruh Eropa, terutama Prancis, Inggris, hingga Asia Selatan, khususnya India dan Pakistan.

Berdasarkan pantauan online, sudah lebih dari 250 ribu komputer terinfeksi ransomware Petya dan diperkirakan jumlah komputer yang terserang akan terus bertambah seiring dengan berakhirnya libur musim panas dan Lebaran di sejumlah negara, termasuk Indonesia dan Malaysia. Tapi ada untungnya untuk Indonesia karena, serangan virus ransomware ini bertepatan dengan libur hari raya idul fitri jadi banyak kantor yang tidal beraktifitas.

Untuk mengantisipasi agar tidak terinfeksi serangan ransomware Petya, Id-SIRTII (Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure) memberikan sejumlah tips untuk menghindari Petya.

Disebutkan oleh Wakil Ketua Id-SIRTII Bisyron Wahyudi, seperti pada WannaCry, pencegahan utama yang bisa dilakukan adalah melakukan back up data.

“Back up, back up, dan back up dilaksanakan secara rutin atau otomatis. Satu atau dua back up tidaklah cukup, melainkan harus ada back up ketiga yang terpisah dari sistem yang hendak di-back up,” kata Bisyron dalam konferensi pers mengenai pencegahan ransomware Petya di Jakarta